Sore kemarin, sekitar
pukul 16 lebih beberapa menit aku memutuskan untuk tidak ikut kuliah
farmakokinetik, bukannya apa-apa tetapi hidup adalah pilihan. Ketika kita
dihadapkan pada dua atau lebih kondisi dalam waktu yang bersamaan, pada saat
itu juga kita dituntut untuk memilih dan memposisikan kita pada hal yang
menurut kita harus di prioritaskan. Meskipun semuanya sama-sama penting. Karena
kita terbatas pada raga yang hanya satu, termasuk aku. Aku memilih tidak
berangkat kuliah untuk hari pertamaku di pondok.
Tidak perlu menunggu lama,
setelah bertemu pengurus pondok yang kebetulan waktu itu namanya mas Rudi.
Kakakku langsung menyerahkannku untuk tinggal disini, pondok pesantren
pandanaran. Aku dibawa menuju kamar yang letaknya di dalam, satu bagian dengan
pengurus pondok, kebetulan kamarku paling barat. Jadi jika ada santri mau
mengambil makan, lewat depan lorong kamarku. Kulihat kamarku ini cukup
berantakan, tidak ada orang di dalamnya, meskipun di papan nama tertulis ada 3 penghuni dari
ugm dua orang, dan dari uii satu orang. Aku tidak tahu, karena memang belum
pernah ketemu.
Sebelum adzan maghrib, aku
sudah siap di kamar baruku ini. Aku berharap penghuni lamanya ada, biar aku
bisa banyak bertanya. Maklum, santri baru butuh sosialisasi. Setelah sholat
maghrib berjamaah, semua santri duduk berjejer untuk khataman, aku dapat juz 4
surat Annisa. Meskipun belum kukhatamkan juz 4 malam ini karena yang lain sudah
pada selesai ngajinya cepet-cepet, kututup aja. Setelah isyak aku kembali ke
kamar, kegiatan sudah selesai. Waktunya makan malam, tetapi untuk malam ini aku
harus makan di luar setelah satu untuk mengambil makan para santri harus
membawa piring sendiri, dan aku gak bawa piring. Hehe…
Malam ini aku baru kenal 6
orang disini, pak kiayi, ustad zahid, mas rudi, mas rahmat, mas aseng, dan mas
ilham (kamar depan). Kebiasaanku belum sepenuhnya hilang, sebelum tidur sms’an
dulu sampai tidur sendiri.
Allahu akbar, terdengar
suara adzan shubuh melalui sound system yang ada tiap sudut ruangan, berarti
aku harus bergegas sholat jamaah. Setelah sholat shubuh, semua santri mengaji
atau nyetor hafalan ke pak zahid, tetapi aku cuma ngaji saja kemudian balik ke
kamar, karena memang belum siap nyetor. Hehe..
Semoga kelucuan-kelucuan
awal di pondok, membawaku kerasan tinggal disini, dan tentunya dapat menimba
ilmu sebanyak mungkin. InsyaAllah.
Ada beberapa impian yang
ingin aku dapatkan selama aku tingggal di pondok ini:
1. Sholat
selalu berjamaah dan tepat waktu
2. Tidak
tidur setelah shubuh
3. Hafalan
minimal 2 juz
4. Mengerti
bahasa Arab
5. Kuliah
tetap lancar, student exchange
6. Mendapat
banyak ilmu agama, dan memperbaiki akhlak
7. Siap
untuk menikah
Mungkin itu 7 impian yang
harus aku kejar dan kemudian aku capai, semoga Allah meridhoi. “Ya Allah
perkaya aku dengan ilmu, kuatkan aku dengan kesabaran dan keikhlasan” Amin…
(ditulis di kamar no 25,
PP. Sunan Pandanaran)
0 komentar:
Posting Komentar