Assalamualaikum Wr Wb
Surat Cinta untukmu
Pesantren, kumulai surat ini dengan menanyakan kabar
Semoga engkau selalu baik nan sabar
Aku berharap semoga deretan tanaman sayur-mayur memenuhi
kebun petani
Sekaligus sapaan “monggo
pinarak” terus terucap dari hati nurani
Pesantren, aku tahu setiap perjumpaan pasti ada perpisahan
Meski engkau tak lagi dekat, namun engkau selalu ada dalam
ingatan
Begitupun dengan adanya hidup yang pasti akan diikuti oleh
kematian
Ya, itu hukum Tuhan
Aku ingat sekali pertama kali menginjakkan kaki disini
Di dusun yang kecil berderet rumah-rumah adat jawa
Nampak Begitu asing buat kami
Mahasiswa yang biasanya berkutat dengan buku
Mulanya kami menganggap ini hanya tugas saja
Seperti merpati yang singgah kemudian pergi begitu saja
Tapi kebaikanmu disini, membuat kami mulai berfikir kembali
Untuk menikmati masa-masa KKN di dusun pesantren yang sunyi,
Udaramu disini memang dingin, Pesantren
Tetapi keramahan dan keriangan masyarakatmu
Cukup menjadi tungku yang membuat kami selalu hangat
Seperti hangatnya teh yang selalu kalian suguhkan setiap
kami berkunjung dengan semangat
Oh Pesantren, kami tak tahu kenapa Allah SWT menempatkan
kami KKN disini
Tapi kami selalu yakin, setiap kejadian pasti ada hikmahnya
Seperti hadirnya kami di dusun ini,
Tak ada yang kebetulan
Semuanya terencana dalam Lauhul MahfudNya yang maha Agung
nan Bijaksana
Agar kami belajar, belajar banyak dari Engkau Pesantren
Mulanya hati kami yang kelam, kemudian kau mengisinya dengan
pengajian-pengajian
Mulanya Dahi kami berkerut dengan kesibukan kampus, kemudian
kau mengisi kami dengan canda-tawa yang terangkai dalam persaudaraan bersama
pemuda-pemudi disini
Bersama adik-adik dusun pesantren yang tak pernah lelah
untuk belajar, kudoakan semoga cita-citamu terkejar
Oh, pesantren…
Kau mengajari kami banyak hal
Kesederhanaan, ketaatan, hidup rukun, gotong-royong, murah
hati, dan semua sifat-sifat hasanah
Kami teringat betul ketika kami
harus melawan bau asap rokok yang bercampur kemenyan
Mungkin aneh bagi kami, tapi
kemudian kau mengajari kami bagaimana melinting rokok membuat kami senang
sekaligus menjadi hiburan
Pesantren, nampaknya perjumpaan kita begitu cepat
Waktu bergulir begitu kencang
Hingga kami tak sadar jika sebentar lagi kami akan pergi
Meski kepergian kami hanya sebentar nan tak abadi
Karena Pesantren, engkau akan selalu dihati
Kami tak tahu dimana akan mendapatkan pengalaman sebanyak
ini, jika tidak disini
Dusunku, pesantren
Kami akan meridukan saat-saat seperti ini
Saat-saat dimana jiwa dan hati kami bersatu belajar menjadi
pribadi yang bersyukur atas nikmat Tuhan
Menjadi pribadi sederhana yang Tuhan ajarkan lewat
Rasulullah Muhammad SAW
Kami takut jika kami harus pergi dari sini, dari dusun yang
sudah membuat kami nyaman
Begitu nyaman dan tenang
Disini, Dusuku
Pesantren
Pesantren, Jambewangi.
9 September 2014
0 komentar:
Posting Komentar