"Semua penulis akan mati. Hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti". (Ali bin Abi Thalib). Maka dari itu, melalui blog ini aku ingin mengabadikan hidupku, bahkan lebih dari nyawaku.
Home » » Pray for Kelud

Pray for Kelud



Assolatu khoirumminannaum……  

Aku bangun di kamar F.05 ini menddengar merdunya suara adzan, biar kutebak siapa orang dibalik sound system pojok lorong kamar itu. Mas Rudy, betul. Ya, suara adzan merdu itu milik mas Rudy. Santri senior sekaligus menantu pak ustad yang sebentar lagi akan menjadi kakek.

Aku keluar dengan mata setengah terkatup. “Ini Gunung Merapi, Gunung Sinambung” terdengar tak terlalu jelas kata-kata itu. Kubiarkan saja, langkahku masih setia menuju kamar mandi yang berderet panjang khas pondok itu. Tetapi kakiku seolah-olah berjalan diatas gurun, mengais-ngais tak seperti biasanya, keset. Masih kubiarkan saja, mungkin lantai tak disapu. Kataku.

Setelah bersiap aku bergegas ke mushola karena iqomah sudah memanggil. Aku terkejut melihat motor yang berderet parkir rapih di depan musholah dipenuhi debu.  Bahkan sampai pukul 8.00 pagipun matahari enggan menampakkan dirinya, ia lebih nyaman bertopeng siluet jingga di langit. Hujan abu, kata sebagian santri yang lain.

Itu kata-kata yang menjawab lamunanku selama tadi. Kucoba hubung-hubungkan dengan gunung merapi, gunung sinambung, lantai keset, dan hujan abu. Ya.. nyata, ini benar-benar hujan abu. Badanku mulai dingin, aku sholat shubuh nampaknya kurang khusyuk.

Setelah salam aku merangkai lagi lamunan tadi, sebenarnya gunung apa yang meletus ini. Pertanyaan ini dijawab oleh teman dibelakangku, gunung kelud. Namun tanyaku terus berlanjut, gunung kelud itu letaknya dimana ya? Ah, dasar emang aku gak tahu menahu soal gunung. Maklum, kan bukan anak IPS, kilahku.

Gunung kelud itu di Kediri, kata temanku tadi. Dan ternyata telah meletus sekitar pukul 22.46 wib. Informasi ini cukup membantu menabokku dari dunia lamun.
Kebingunganku ini adalah bukti jika aku selama ini kemana saja. Aku kurang menyukuri nikmat Tuhan. Padahal Allah, mencipta semesta ini untuk dijaga. Bagimana mau menjaga jika kenal saja, tidak.

Kumulai berfikir mundur, jika saja yang meletus itu adalah Gunung Merapi? Barapa kali lipat timbunan abu dibandingkan hari ini? Mengapa aku tidak tahu? Padahal tadi malam kan aku baru terlelap dini hari?

Ah, jika saja yang meletus itu Merapi mungkin tidurku akan semakin panjang, karena tak bangun lagi. Nampaknya Allah masih menjagaku, menjaga kami. Dan mungkin Kelud adalah peringatan bagi kami.

Bahwasanya maut itu dekat, memang lebih dekat dari urat nadi kita. Manusia bisa mengilmiahkan jika Gunung Kelud merupakan gunung Stratovolcano dengan danau dan kawah, sehingga bila gunung ini mau meletus tidak mengeluarkan awan panas terlebih dahulu. Tapi bagiku ini adalah ketetapan Allah.

Tidak ada suatu kejadianpun yang Engkau jadikan melainkan menurut ketetapanmu ya Allah. Tidak ada sesuatupun yang luput dari pengawasanmu, termasuk jatuhnya helaian daun dari tangkainya. Apalagi letusan gunung kelud.

Sadarku semakin membeku. Ingin rasanya aku menangis atas nikmatmu Allah. Aku yakin seyakin-yakinnya jika engkau berkehendak, tidak ada yang sulit. Jika engkau ingin menghantam kami dengan merapi? Maka itu sangat mudah bagi Engkau….

Maka dari itu ya Allah, lindungi aku ya Allah. Lindungi keluarga, sahabat, orang muslim, yang masih hidup dan yang sudah meninggal. Kuserahkan padamu segala urusanku.

Ya Allah, aku tahu kami manusia selalu berbuat onar di semestamu. Kami khianati kepercayaanmu sebagai khilafahmu di bumi. Bahkan kami hancurkan bumiMu dengan tangan kami sendiri. Maka apakah masih layak kami engkau percaya?

Niscaya jika engkau ingin menghukum kami, maka hukumanmu sangat pedih ya Allah. Dan kami tak akan mampu menahannya. Kami tak aka pernah mampu. Cukup Kelud menjadi peringatan, maafkan kami ya Allah. Jaga kami ya Allah. Dan bantu kami menjaga Indonesia.
Jogja, 14 februari 2014.

0 komentar:

Posting Komentar


My Photo Galery

Translate

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Sejernih Sungai Cinta - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger